Semakin hari timun emas semakin tumbuh besar, dan mbok Sarni sangat gembira sekali karena rumahnya tidak sepi lagi. Semua pekerjaannya bisa selesai dengan cepat karena bantuan timun emas. Akhirnya pada suatu hari datanglah si Raksasa untuk menagih janji. Mbok Sarni sangat ketakutan, dan tidak mau kehilangan timun emas.penelitian ini ialah (1) mendeskripsikan struktur cerita rakyat Timun Mas dan Momotaro; (2) mengungkapkan perbandingan nilai-nilai budaya dalam cerita rakyat Timun Mas dan Momotaro, dan (3) mendeskripsikan rancangan bahan ajar BIPA berdasarkan analisis cerita rakyat Timun Mas dan Momotaro. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif Perancangan Boardgame dengan Sumber Gagas Cerita Rakyat Timun Mas Penelitian ini merancang sistem mekanika permainan yang mampu menyampaikan nilai moral pada cerita rakyat kedalam pengalaman bermain. Tujuan khusus yang ingin dicapai adalah pengembangan teknik transformasi media komunikasi cerita verbal ke dalam media bahasa tutur eksperiensial Kedua cerita tersebut juga melibatkan tokoh Raksasa yang memiliki watak buruk. Hal itu dapat kita ketahui dari kisah Timun Mas yang mana tokoh Raksasa tersebut ingin memakan Timun Mas. Sementara pada kisah Momotaro, tokoh Raksasa itu telah mengambil banyak barang-barang dan ketentraman warga. Jika Raksasa pada kisah Timun Mas adalah benar-benar
Raksasapun mengejarnya, dan timun emas mulai melemparkan kantong yang berisi mentimun. Sungguh ajaib, hutan menjadi ladang mentimun yang lebat buahnya. Raksasapun menjadi terhambat, karena batang timun tersebut terus melilit tubuhnya. Tetapi akhirnya si raksasa berhasil bebas juga, dan mulai mngejar timun emas lagi.
bvWl.